Samarinda – Ujian di masa pandemi, semakin beragam. Namun, kegiatan belajar mengajar, tetap berjalan. Hanya saja belum lama ini, insentif guru honorer kembali menjadi persoalan. Lantaran hingga saat ini belum juga dicairkan.
Sebagai informasi jumlah guru yang masih berstatus honorer di Samarinda berjumlah 2342 guru di sekolah negeri dan 4372 orang guru di sekolah swasta. Sedangkan, kebutuhan untuk insentif guru honorer secara keseluruhan senilai Rp 62 miliar.
Hal inilah yang tengah diupayakan Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda ke Badan Pengelolaan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda. Namun, belum lama ini, Wali Kota Syaharie Jaang mengupayakan agar insentif guru honorer bisa segera digulirkan.
http://localhost/disdik/pendidikan-usia-dini-tetap-berjalan-disdik-orangtua-dampingi-anak-saat-bermain/
“Nanti saya koordinasikan dengan Pak Sekda, Sugeng Chairuddin,” singkatnya.
Sebab dia tak memungkiri, bukan hanya guru yang tersendat insentifnya namun beberapa honorer dari beberapa instansi juga alami hal yang sama. Sehingga dia meminta waktu agar persoalan ini segera diselesaikan.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan SD-SMP Dinas Pendidikan Samarinda, Barlin Kesuma juga telah mengupayakan agar insentif guru honorer bisa segera digulirkan oleh BPKAD Samarinda.
Pasalnya semasa pandemi Covid-19, anggaran daerah pun harus refocusing. Untuk menangani dampak kesehatan dan sosial. Termasuk anggaran pendidikan. Untuk sementara, insentif guru harus ditangani melalui pinjaman dari masing-masing sekolah.
“Tapi kami sudah bersurat ke BPKAD, semoga segera dicairkan dalam waktu dekat,” tuntas Barlin.
[MFU | NON | ADV DISDIK]
