Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan SD-SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Barlin Kesuma
Samarinda – Sebagian besar tenaga pendidik di Samarinda masih berstatus honorer. Tanpa jasa mereka, kegiatan belajar mengajar tentu tidak akan berjalan maksimal.
Hanya saja, di tengah badai pandemi ini beberapa diantara mereka ada saja yang mengeluh. Lantaran belum mendapatkan haknya, berupa insentif. Diketahui, pendapatan itu bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
Menyikapi hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan SD-SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Barlin Kesuma mengaku, pencairan insentif memang alami keterlembatan. Namun, dia telah mengupayakan agar insentif para tenaga pendidik itu bisa disalurkan secepatnya.
http://localhost/disdik/selama-pembelajaran-daring-siswa-sd-harus-dapat-perlakuan-khusus/
Seperti yang diketahui, bencana non alam Covid-19, masih terus terjadi hingga menjelang akhir tahun. Sehingga, pemerintah harus merefocusing anggaran, guna menyiapkan kebutuhan fasilitas kesehatan dan tracking massal. Tak heran, banyak pos anggara yang ditahan sementara.
Mewakili Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin, Barlin meminta agar tenaga honorer bisa bersabar. Sebab pihaknya sudah mengupayakan agar insentif mereka bisa digulirkan minggu depan.
Adapun nilai yang diajukan sebesar Rp 62 miliar untuk guru honorer dari sekolah negeri maupun swasta.
“Karena saat ini sudah masuk dalam proses pengajuan pembayaran ke BPKAD (Badan Pengelolaan dan Aset Daerah),” tuntasnya.
[MFU | NON | ADV DISDIK]