Samarinda – Sistem pembelajara dalam jaringan (daring) di Samarinda perlahan-lahan mulai diarahkan untuk menggunakan aplikasi berbasis web Samarinda Smart Edu (SSE). Namun, sejak pertama kali digunakan pada September 2020 lalu, masih ada sejumlah sekolah yang belum menggunakan aplikasi tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidkan (DIsdik) Samarinda, Endang Sri Rumiati menuturkan, pada awalnya SSE memang digunakan untuk proses Penilaian Tengah Semester (PTS) pada tahun ajaran 2020/2021.
“Awalnya kan untuk PTS, karena disana kami siapkan bank soal yang sudah sesuai dengan standar,” terang Endang.
Endang memastikan bahwa, dalam proses pembuatan soal, pihaknya melibatkan tim seleksi dari Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang sudah dibentuk oleh Disdik Samarinda.
http://localhost/disdik/kerjasama-dengan-dinsos-kaltim-disdik-bantu-ppdb-panti-asuhan/
“Tapi Alhamdulillah selama PTS kemarin, 67,87 persen guru dan 61,20 persen siswa telah menggunakan SSE. Sisanya menggunakan platform lain seperti Google Classroom, Google Forms dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Dijelaskan Endang, untuk sekolah-sekolah yang tidak menggunakan aplikasi SSE, maka proses standarisasi dilakukan dengan melibatkan tim seleksi yang dibentuk oleh masing-masing sekolah.
Dia melanjutkan, kedepannya SSE akan terus dikembangkan hingga bisa digunakan untuk pelaksanaan ujian tingkat daerah. Bahkan nantinya disebutkan, Ujian Akhir Berbasis Komputer akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SSE.
“Namun, tentunya memerlukan penyesuaian yang lebih matang lagi ya,” tandasnya.
[KA | NON | ADV DISDIK]