Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin
Samarinda – Ketersediaan jaringan internet, termasuk kuota menjadi poin penting yang harus dimiliki para pelajar apabila hendak melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring). Kebutuhan kuota yang cukup tinggi pun lambat laun menimbulkan permasalahan tersendiri. Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membelu kuota.
Namun, guna menekan permasalahan yang ada, Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda mengeluarkan kebihakan agar pihak sekolah bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memberikan subsidi kuota bagi murid mereka.
“Kami juga sudah kerjasama dengan provider internet. Sudah kami tuangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU)” cerita Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin.
Adapun kuota yang disediakan oleh sekolah sebesar 1.500 GB dengan biaya yang harus dikeluarkan hingga Rp5 juta. Selanjutnya kuota yang sudah tersedia tersebut akan dibagikan kepada peserta didik dengan mekanisme yang lebih instan, dan tidak rumit.
“Nanti dari provider yang akan menyiapkan aplikasi untuk pembagian kuota. Operator juga sudah tersedia untuk mengirimkan kuota,” imbuhnya.
Dijelaskannya bahwa, operator yang akan membagikan kuota tersebut disediakan oleh pihak sekolah, Sehingga pihak tidak lagi mendistribusikan kuota tersebut satu persatu.
“Cukup sekali klik, semua bisa terkirim ke peserta didik,” lanjutnya.
Kemudian Asli menuturkan, terkait kebutuhan sekolah tersebut, nantinya pihak sekolah langsung melakukan komunikasi dengan provider penyedia layanan internet, sementara Disdik Samarinda akan melakukan pengawasannya.
Sekolah yang peserta didiknya terbilang sedikit nantinya bisa bergabung dengan sekolah terdekat untuk melakukan pengajuan lantaran batas minimal yang diajukan harus sebesar Rp 5 juta, dan tak memiliki batas maksimal.
[KA | NON | ADV DISDIK]