Samarinda – Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda digandeng oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim untuk bekerjasama dalam urusan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dalam kerjasama ini, Disdik Samarinda akan membantu proses PPDB bagi anak asuh yang tinggal di UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan (PSAAH) Samarinda.
Kerjasama tersebut direncanakan akan berlangsung selama 5 tahun kedepan, sejak penandatanganannya pada 5 November lalu.
“Sebenarnya ini juga sudah satu visi dengan program-program yang ada di Disdik Samarinda. Jadi, kedepannya saya yakin ini akan berjalan baik,” beber Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin.
Asli menegaskan bahwa, semua anak wajib dan harus mendapatkan pendidikan yang merata. Sehingga anak-anak yang memiliki keterbatasan akses wajib mendapatkan bantuan dari pihak terkait.
“Jangan sampai tidak sekolah hanya karena terkendala aturan,” imbuhnya.
http://localhost/disdik/suka-tak-suka-sekolah-daring-berdampak-bagi-psikologis-murid/
Terpisah, Kepala Dinsos Kaltim, Agus Hari Kesuma menyebutkan bahwa, sistem zonasi yang berlaku dalam proses PPDB beberapa tahun kebelakang memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Pasalnya, anak-anak asuh yang tinggal di UPTD PSAAH Samarinda tersebut berasal dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim.
“Kami ingin meningkatan pelayanan pendidikan melalui petunjuk teknis PPDB Samairnda. Khususnya untuk anak asuh UPTD PSAAH Samarinda,” ucap Agus.
Diketahui, UPTD PSAAH Samarinda saat ini berada dibawah naungan Dinsos Kaltim. Sehingga tak heran, jika anak-anak asuh yang tinggal di panti asuhan tersebut berasal dari berbagai darah di luar Samarinda.
Sementara disaat yang sama, sistem pendidikan di Indonesia menerapkan sistem zonasi dalam proses PPDB. Hal ini dikhawatirkan menciptakan kesulitan bagi anak-anak tersebut untuk bersekolah.
[KA | NON | ADV DISIDIK]
