Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin. (Ka/Kaltimtoday.co).
Samarinda — Meskipun menegaskan bahwa mengembalikan siswa ke sekolah untuk belajar secara tatap muka bukan perkara mudah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin mengaku sudah menyiapkan rancangan untuk sekolah tatap muka.
Asli menjelaskan, pihaknya sudah menyusun rancangan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, tentunya dengan menyesuaikan situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda Samarinda, bahkan Indonesia.
“Sudah sejak lama kami siapkan. Untuk jaga-jaga karena kita semua tidak tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir,” tutur Asli.
Salah satu hal yang disiapkan Disdik Samarinda adalah seputar jam belajar yang akan disesuaikan dengan kondisi pandemi ini. Misalnya, tak ada jam istirahat untuk siswa, agar bisa mengurangi potensi kerumunan yang bisa terjadi saat pelajar istirahat dan bermain.
Selain itu, waktu belajar untuk setiap pelajaran pun kemungkinan besar akan mengalami penyesuaian. Kata Asli, bisa dengan mengurangi jam belajar, dari yang sebelumnya 45 menit, jadi 30 menit.
http://localhost/disdik/disdik-samarinda-tahun-ini-3-sekolah-harus-punya-gedung-baru/
“Intinya supaya mereka (murid) tidak berlama-lama disekolah,” tegasnya.
Kapasitas kelas pun akan disesuaikan, dengan membagi jam belajar menjadi 2 sesi. Sehingga, setiap jam belajar yang dilaksanakan di kelas, hanya akan diikuti oleh setengah dari jumlah pelajar biasanya.
Pemberlakukan protokol kesehatan akan menjadi prioritas dalam penyusunan rancangan kegiatan belajar tatap muka.
“Mencuci tangan, pakai masker dan jaga jarak itu sudah pasti akan kami terapkan. Kalau memang nanti kita akan kembali sekolah tatap muka,” imbuhnya.
Metode pembelajaran pun jelas akan mengalami perubahan. Sehingga menurutnya, tenaga pengajar perlu menjalani tahap sosialisasi terebih dahulu.
Hal itu sangat perlu dilakukan, agar kegiatan belajar mengajar yang terjadi dengan tatap muka bisa dilaksnakaan dengan menimbulkan rasa aman bagi seluruh pihak.
[KA | NON | ADV DISDIK]