Samarinda — Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Endang Sr Ruamiati membeberkan bahwa, hingga saat ini pihaknya masih mengalami kegurangan tenaga pendidik. Bahkan disebutkannya bahwa kekurangan yang dialami Dsidik Samarinda mencapai 1900 lebih.

Kekurangan paling banyak dirasakan oleh sektor Pendidikan Dasar yang kekurangan tenaga pendidik ingga 1415 orang. Sedangkan untuk pendidikan menengah, masih kurang 552 tenaga pedidik.

“Jadi selama ini memang dibantu oleh guru honorer ya. Jumlah guru honorer kita kurang lebih 1300-an,” beber Endang.

Dijelaskannya, saat ini kebutuhan guru teus diupayakan agar bisa terpenuhi. Salah satunya adalah dengan mengharapkan formasi seleksi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dibuka. Seperti pada tahun 2019 lalu, saat ratusan formasi untuk guru tersedia dalam Seleksi CPNS.

Dalam pengumuman hasil seleksi CPNS yang diumumkan pekan lalu, hasilnya ada 164 peserta yang dinyatakan lolos seleksi. Sehingga diyakini Endang, penambahan ratusan formasi tersebut akan memberikan sumbangsih besar bagi pendidikan Samarinda.

http://localhost/disdik/tahun-depan-kurikulum-diringkas-disdikbud-samarinda-gelar-workshop-terbatas/

“Karena ada 164 formasi CPNS yang dibuka, dan terpenuhi, jadi kekurangan kami mungkin sekitar 1700-an saja saat ini. Tapi itu masih besar ya,” imbuhnya.

Selama ini, dalam penjelasan Endang, tenaga honorer yang ada mendapatkan bayaran dari sejumah anggaran. Mulai dari insentif yang diberikan Pemkot Samarinda, hingga alokasi dana Bosnas.

“Jadi memang kami selalu pikirkan cara bagaimana agar tenaga honorer ini bisa mendapatkan upah yang layak,” tegasnya.

Kurangnya tenaga pendidik di Samarinda ini sebenarnya bukan merupakan hal baru. Hal seperti ini sudah menjadi masalah lama.

Kendati demikian, Disdik Samarinda memastikan, pihaknya akan terus memaksimalkan ketersediaan guru di Samarinda.

[KA | NON | ADV DISDIK]