Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin. (Ka/Kaltimtoday.co)
Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin menyurati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait aplikasi pembelajaran dalam jaringan (daring) atau yang biasa disebut belajar online. Dijelaskan Asli, dalam surat tersebut, bahwa Samarinda telah menggunakan aplikasi berbasih web, Samarinda Smart Edu (SSE) yang bisa diakses melalui https://samarindasmartedu.id/.
Kepada Kemendikbud, Asli mengajukan agar SSE bisa dikutsertakan dalam kuota belajar dari Kemendikbud.
“Karean SSE ini juga sudah kami launching aplikasinya di android/iOS pada Oktober kemarin,” beber Asli.
Sebelumnya, Asli menjelaskan bahwa, SSE sendiri sudah digunakan sejak September 2020 lalu. Semenjak mulai digunakan, SSE berbasih website sudah digunakan oleh 69 ribu guru dan 3 ribu lebih siswa tingkat SD dan SMP untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.
Dijelaskan Asli, SSE bermula dari aplikasi belajar yang sebelumnya bernama BAKSO UJO. BAKSO UJO merupakan singkatan dari Bank Soal dan Ujian Online. BAKSO UJO sendiri sebenarnya sudah ada sejak 2 tahun lalu, dan awalmya digunakan di salah satu sekolah di Kecamatan Samarinda Seberang.
Selama 1 tahun awal aplikasi tersebut di sukses untuk membantu penilaian tengah semester (PTS), ujian semester (US) dan ujian akhir semester (UAS) atau kenaikan kelas di sekolah tersebut.
“Lalu karena ada pandemi ini, kami kembangkan supaya bisa membantu seluruh siswa di Samarinda,” imbuhnya.
Hasilnya, selama pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) pada semester pertama tahun ajara 2020/2021 672 admin sekolah yang sudah terdaftar menggunakan aplikasi tersebut. Data menujukkan bahwa tercatat sebanyak 3.975 guru dan 70.739 siswa yang sudah menggunakan aplikasi tersebut.
“Jadi presentase yang menggunakan aplikasi tersebut adalah 61,20 persen (siswa) dan 67,87 persen (guru),” tandasnya.
[KA | NON | ADV DISDIK]